RISET DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Apakah
Riset itu Penting ?
Banyak orang mengatakan bahwa pengalaman
adalah guru yang terbaik, hal ini adalah benar dari pengalaman kita mendapat
informasi atau sebuah pelajaran namun kita tidak hanya belajar dari pengalaman
pribadi saja karena itu tidak cukup dan belum tentu valid (masih berupa
hipotesis) maka dari itu kita perlu sumber informasi lain untuk dipelajari,
salah satunya melalui riset. Riset dikatakan penting karena bisa menjadi sumber
informasi yang cukup akurat untuk memahami strategi belajar dan mengajar yang
baik dan efektif.
Metode Riset
> Metode
Dasar
1. Riset
Deskriptif
Riset deskriptif dilakukan
dengan cara mengamati dan mencatat perilaku.
Kelebihan riset ini adalah mampu memberi
informasi yang cukup banyak dan penting tentang sikap dan perilaku seseorang
namun masih belum bisa membuktikan dan menjelaskan penyebab dari suatu
fenomena. Metode untuk melakukan riset deskriptif ada beberapa macam sebagai
berikut :
· # Observasi adalah kegiatan yang mengamati interaksi
antar siswa secara
sistematis dan ilmiah. Biasanya seseorang
menuliskan hasil pengamatannya dengan simbol-simbol atau ringkasan, merekam
dengan kamera video atau tape rekorder dan dengan komputer yang lebih bisa
diandalkan serta efisien. Ada beberapa jenis observasi yaitu : - observasi laboratorium
- observasi alamiah
- observasi partisipan
# Wawancara dan kuesioner (survey) adalah cara mengobservasi dengan cara
# Wawancara dan kuesioner (survey) adalah cara mengobservasi dengan cara
memberi pertanyaaan yang konkret dan spesifik
dalam bentuk soal, cara ini juga berguna untuk mengecek seberapa antusias
responden terhadap survei atau wawancara tersebut. Kelemahan dari metode ini
adalah jawaban dari responden yang tidak sesuai dengan situasi sebenarnya namun
metode ini mempunyai kelebihan yaitu mempersingkat waktu untuk memperoleh
informasi.
· #
Tes standar adalah tes yang memiliki prosedur
administrasi dan penilaian yang seragam, tes ini dilakukan untuk menilai sikap
dan keahlian murid dalam domain yang beragam.
· #
Studi kasus adalah kajian yang mendalam terhadap
individu yang dianggap unik dan langka. Kelemahan studi kasus adalah hasil riset
seringnya tidak dapat digeneralisasikan dan tidak bisa dianalisi secara
statistika.
·
# Studi etnografik adalah deskripsi mendalam dari
interpretasi dari perilaku dalam suatu etnis atau kelompok kultural tertentu
biasanya peneliti langsung terlibat dengan objek sasaran yang diteliti. Misalnya,
peneliti yang ingin mengetahui situasi sekolah dan murid yang berada
dipedalaman yang jauh dari kota.
2. Riset
Korelasional
Riset
ini mendeskripsikan kekuatan hubungan antara dua atau lebih kejadian atau karakteristik. Jika hubungan dari dua
peristiwa tersebut semakin kuat (berkaitan atau berasosiasi) maka bisa
didefinisikan satu kejadian secara lebih efektif.
3. Riset
Eksperimental
Riset
yang dilakukan dengan eksperimen yakni prosedur yang sistematis dan
diatur dengan hati-hati dimana satu atau
lebih faktor dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi (variabel dependen) dan
faktor lainnya dianggap sebagai faktor yang dimanipulasi (variabel independen)
v >Metode
Riset Berdasarkan Rentang Waktu
1. Riset
Cross-Sectional
Riset
yang memperoleh informasi dengan melakukan pengumpulan data
suatu kelompok orang pada satu waktu. Misalnya,
periset yang ingin mengetahui perbedaan cara belajar murid kelas 2, 3, dan 4. Periset
tidak perlu menunggu 1 orang siswa bertumbuh besar tetapi ia bisa langsung
melakukan riset pada para siswa yang berbeda kelas sehingga ini lebih mempersingkat
waktu.
2. Riset
Longitudinal
Riset
yang dilakukan dengan cara mempelajari individu yang sama selama beberapa periode waktu tertentu, biasanya
beberapa tahun atau lebih.
v > Riset
yang Bertujuan Lebih Spesifik
1. Riset
Evaluasi Program
Riset
yang didesain untuk membuat keputuan tentang efektivitas program
Tertentu biasanya difokuskan untuk menjawab
persoalan yang berhubungan dengan sistem sekolah yang nantinya hasil riset
tersebut akan digeneralisasi.
2. Riset
Aksi
Riset
ini biasanya akan dipakai untuk memecahkan problem dan memperbaiki
strategi mengajar dan praktik pendidikan
dalam kelas atau sekolah secara spesifik untuk digeneralisasikan pada setting
lain.
3. Guru
sebagai Periset
Konsep
yang menyatakan bahwa guru kelas dapat melakukan riset sendiri
untuk meningkatkan mutu praktik pengajaran
mereka. Hal ini juga dapat mengembangkan sekolah, memperluas peran guru, dan
meningkatkan proses belajar murid.
Tatangan Riset
1 - Etika
- Gender
- Etnis dan Kultur
- Etnis dan Kultur
4. - Konsumen yang tidak mengolah informasi dengan
bijak
0 komentar:
Posting Komentar